Senin, 24 September 2012

Bisnis Proses


PENGERTIAN proses BISNIS SYARIAH
Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu). Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan.
Secara bahasa, Syariat (al-syari’ah) berarti sumber air minum (mawrid al-ma’ li al istisqa) atau jalan lurus (at-thariq al-mustaqîm). Sedang secara istilah Syariah bermakna perundang-undangan yang diturunkan Allah Swt melalui Rasulullah Muhammad SAW untuk seluruh umat manusia baik menyangkut masalah ibadah, akhlak, makanan, minuman pakaian maupun muamalah (interaksi sesama manusia dalam berbagai aspek kehidupan) guna meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Menurut Syafi’I Antonio, syariah mempunyai keunikan tersendiri, Syariah tidak saja komprehensif, tetapi juga universal. Universal bermakna bahwa syariah dapat diterapkan dalam setiap waktu dan tempat oleh setiap manusia. Keuniversalan ini terutama pada bidang sosial (ekonomi) yang tidak membeda-bedakan antara kalangan Muslim dan non-Muslim. (Syariah Marketing, Hal. 169). Dengan mengacu pada pengertian tersebut, Hermawan Kartajaya dan Syakir Sula memberi pengertian bahwa Bisnis syariah adalah bisnis yang santun, bisnis yang penuh kebersamaan dan penghormatan atas hak masing-masing. (Syariah Marketing, hal. 45). Pengertian yang hari lalu cenderung normatif dan terkesan jauh dari kenyataan bisnis kini dapat dilihat dan dipraktikkan dan akan menjadi trend bisnis masa depan.
Bisnis syariah merupakan implementasi/perwujudan dari aturan syari’at Allah. Sebenarnya bentuk bisnis syari’ah tidak jauh beda dengan bisnis pada umumnya, yaitu upaya memproduksi/mengusahakan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan konsumen. Namun aspek syariah inilah yang membedakannya dengan bisnis pada umumnya. Sehingga bisnis syariah selain mengusahakan bisnis pada umumnya, juga menjalankan syariat dan perintah Allah dalam hal bermuamalah. Untuk membedakan antara bisnis syariah dan yang bukan, maka kita dapat mengetahuinya melalui ciri dan karakter dari bisnis syariah yang memiliki keunikan dan ciri tersendiri. Beberapa cirri itu antara lain:
1. Selalu Berpijak Pada Nilai-Nilai Ruhiyah. Nilai ruhiyah adalah kesadaran setiap manusia akan eksistensinya sebagai ciptaan (makhluq) Allah yang harus selalu kontak dengan-Nya dalam wujud ketaatan di setiap tarikan nafas hidupnya. Ada tiga aspek paling tidak nilai ruhiyah ini harus terwujud , yaitu pada aspek : (1) Konsep, (2) Sistem yang di berlakukan, (3) Pelaku (personil).
2. Memiliki Pemahaman Terhadap Bisnis yang Halal dan Haram. Seorang pelaku bisnis syariah dituntut mengetahui benar fakta-fakta (tahqiqul manath) terhadap praktek bisnis yang Sahih dan yang salah. Disamping juga harus paham dasar-dasar nash yang dijadikan hukumnya (tahqiqul hukmi).
3. Benar Secara Syar’iy Dalam Implementasi. Intinya pada masalah ini adalah ada kesesuaian antara teori dan praktek, antara apa yang telah dipahami dan yang di terapkan. Sehingga pertimbangannya tidak semata-mata untung dan rugi secara material.
4. Berorientasi Pada Hasil Dunia dan Akhirat. Bisnis tentu di lakukan untuk mendapat keuntungan sebanyak-banyak berupa harta, dan ini di benarkan dalam Islam. Karena di lakukannya bisnis memang untuk mendapatkan keuntungan materi (qimah madiyah). Dalam konteks ini hasil yang di peroleh, di miliki dan dirasakan, memang berupa harta.
5. Namun, seorang Muslim yang sholeh tentu bukan hanya itu yang jadi orientasi hidupnya. Namun lebih dari itu. Yaitu kebahagiaan abadi di yaumil akhir. Oleh karenanya. Untuk mendapatkannya, dia harus menjadikan bisnis yang dikerjakannya itu sebagai ladang ibadah dan menjadi pahala di hadapan Allah . Hal itu terwujud jika bisnis atau apapun yang kita lakukan selalu mendasarkan pada aturan-Nya yaitu syariah Islam.
Jika semua hal diatas dimiliki oleh seorang pengusaha muslim, niscaya dia akan mampu memadukan antara realitas bisnis duniawi dengan ukhrowi, sehingga memberikan manfaat bagi kehidupannya di dunia maupun akhirat. Akhirnya, jadilah kaya yang dengannya kita bisa beribadah di level yang lebih tinggi lagi.

Refrensi: wordpress.com/2008/06/14/bisnis-syariah/
                 wikipedia.org/wiki/Proses_bisnis

Selasa, 18 September 2012

what is the purpose of the business process



Abstract
Information technology enables companies to move from functional-managed, cycle-based organizations to process-managed organizations. Despite this change, business classes continue to be organized along functional lines and do not provide an overall, integrating framework (Walker and Ainsworth 2001). As a result, students may not understand business process and the relationship between business process and accounting transaction cycles. This paper presents a tutorial for a fictitious pizza delivery company to help students understand business process and link them with accounting transaction cycle



Konsep dan Pengertian Bisnis


Secara umum pengertian ekonomi bisnis adalah kegiatan untuk melakukan proses jual dan beli barang dan jasa kepada konsumen untuk mendapatkan laba atau keuntungan. Asal kata bisnis berasal dari bahasa Inggris business. Aktivitas bisnis bisa dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Bahkan dalam dunia saat ini aktivitas bisnis dapat dilakukan tanpa harus bertatap muka antara penjual dan pembeli. Konsep bisnis yang dilakukan diinternet ini sudah menjadi aktivitas bisnis yang tidak terbatas oleh waktu dan ruang bahkan usia. Kata bisnis sendiri masih menjadi perdebatan. Bisnis dapat merujuk pada badan usaha atau perusahaan yang menjalankan aktivitas bisnis.Bisnis dapat dikelompokan berdasarkan aktivitas bisnis yang dilakukannya dalam rangka mendapatkan laba atau keuntungan.

1.Bisnis yang memproduksi jasa. Aktivitas bisnis ini biasanya memproduksi kemampuan yang bersifat skill    seperti konsultan bisnis atau konsultan manajemen. Yang menjadi produk dari bisnis jasa adalah kemampuan  dari personal secara soft skill.


2. Bisnis yang memproduksi barang atau disebut dengan manufacture. Aktivitas bisnis ini biasanya memproduksi barang untuk kemudian dijual atau diperdagangkan ke konsumen atau pihak ketiga yang disebut distributor.




 Permasalahan yang sering dihadapi dalam membuat Business Process Tanpa BPM :





Refrensi :
         http://id.wikipedia.org/wiki/Proses_bisnis
         http://forum.kompas.com/ekonomi-umum/198250-management-consultant-konsultan-manajemen-       bisnis-konsultan-bisnis-bisnis-manajemen.html
         http://arifandhika.wordpress.com/2011/11/04/bisnis-proses-manajemen-bpm-dan-manfaat-bagi-      perusahaan